DEFINISI LOOPBACK ADDRESS DAN CARA KONFIGURASINYA

IP loopback merupakan IP yang digunakan sebagai router id dalam interface-interface loopback. interface loopback sendiri adalah interface logikal, artinya interface ini secara nyata tidak ada atau virtual. Oleh karena itu, IP loopback sangat penting digunakan dalam router OSPF. Loopback Address di MikroTik juga merupakan address yang terpasang pada interface bridge tanpa ada port-nya. IP loopback di set dengan IP yang tertinggi yaitu dengan subnet mask 255.255.255.255.

Secara default router id dalam sebuah router diambil dari IP tertinggi dan jadi masalah ketika interface ini mati, maka yang akan dilakukan adalah memilih DR/BDR yang baru. Akan tetapi jika kasus pada interfacenya mati-hidup dan seterusnya, maka pemilihan DR/BDR akan berulang-ulang dan tidak selesai, dan pertukaran LSA tidak akan terjadi sehingga proses convergence menjadi kacau. IP loopback mengatasi permasalahan ini, karena ip loopback tidak akan down karena IP ini tidak menghubungkan ke suatu network tertentu atau interface nyata.
Konfigurasi Loopback address :

Beri nama pada Setiap Router, misalkan R1 dan R2.

system identity set name=(sesuaikan nama)

Konfigurasikan IP pada Ether yang saling terhubung antar Router.

R1> ip addressess add address=12.12.12.1/24 interface=ether1
R2> ip addressess add address=12.12.12.2/24 interface=ether1

Buat 2 Bridge pada setiap Router, yaitu bridge1 dan bridge2, lalu berikan IP pada bridge tersebut, karena ip bridge ini sebagai Loopback, jadi tidak terpasang pada Port manapun.

R1> interface bridge add name=bridge1
R1> interface bridge add name=bridge2
R1> ip addresses add address=1.1.1.1/32 interface=bridge1
R1> ip addresses add address=11.11.11.11/32 interface=bridge1

R2> interface bridge add name=bridge1
R2> interface bridge add name=bridge2
R2> ip addresses add address=2.2.2.2/32 interface=bridge1
R2> ip addresses add address=22.22.22.22/32 interface=bridge2

Lalu, konfigurasikan agar Router bisa saling ping ke Loopback dengan  menggunakan static route.

R1> ip route add dst-address=2.2.2.2/32 gateway=12.12.12.2
R2> ip route add dst-address=1.1.1.1/32 gateway=12.12.12.1

Pastikan router bisa saling test ping:

Aktifkan GBP pada pada R1 dan R2, konfigurasikan pada perintah berikut:

R1> routing bgp instance set default as=100 router-id=1.1.1.1 numbers=0
R2> routing bgp instance set default as=100 router-id=2.2.2.2 numbers=0

Lalu, konfigurasikan pada setiap router BGP peer agar R1 dan R2 bisa peer dengan perintah:

R1> routing bgp peer add name=peer1 remote-address=2.2.2.2 remote-as=100 update-source=bridge1

R2> routing bgp peer add name=peer1 remote-address=1.1.1.1 remote-as=100 update-source=bridge1

Buat suatu network yang akan mengadvertise BGP, dengan perintah:

R1> routing bgp network add network=11.11.11.11/32
R2> routing bgp network add network=22.22.22.22/32

Cheklah kedua router pada bgp peer-nya, apakah statusnya established dengan perintah

“routing bgp peer print status”

Chek lagi pada perintah:

R1> ip route print detail where dst-address=22.22.22.22/32

R2> ip route print detail where dst-address=11.11.11.11/32

Lihat table routing pada setiap router dengan perintah:

ip route print

CARA KONFIGURASI IP ADDRESS DAN DEFAULT GATEWAY DI INTERFACE FASTETHERNET

Konfigurasi port fastethernet dan memberikan IP address pada port tersebut

Konfigurasi pada interface fastethernet 0/0
Router(config)# interface fastethernet 0/0
Router(config-if) # ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if) # no shutdown => untuk mengaktifkan interface tersebut
Router(config-if) # CTRL+Z => untuk kembali ke privileged mode
Router #

Konfigurasi pada interface fastethernet 0/1
Router(config)# interface fastethernet 0/1
Router(config-if) # ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if) # no shutdown => untuk mengaktifkan interface tersebut
Router(config-if) # CTRL+Z => untuk kembali ke privileged mode
Router #

untuk melihat IP address dari perangkat tersebut
Router# show ip interface brief

untuk melihat tabel routing pada sisi router
Router# show ip route

Men-Setting IP untuk masing-masing client

Komputer 1, bila menggunakan linux
# ifconfig eth0 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0

Komputer 2, bila menggunakan linux
# ifconfig eth0 192.168.2.2 netmask 255.255.255.0

Untuk tes koneksi dari Cisco Router menggunakan perintah ping :
a. Ping ke 192.168.1.2
b. Ping ke 192.168.2.2
c. Ping ke 202.154.187.9

Contoh sudah terkoneksi :
Router# ping 192.168.1.2
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100byte ICMP Echos to 192.168.1.2, timeout is 2
seconds:
!!!!!

Success rate is 100 percent (5/5), roundtrip min/avg/max = 1/1/4 ms

Contoh belum terkoneksi :

cisco3640#ping 202.154.187.9
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100byte ICMP Echos to 202.154.187.9, timeout is 2
seconds:
…..
Success rate is 0 percent (0/5)

Untuk tes koneksi dari PC Client dari komputer 1, menggunakan perintah ping
a. Ping ke 192.168.1.1 => interface di router untuk PC1
b. Ping ke 192.168.2.1 => interface di router untuk PC2
c. Ping ke 192.168.2.2 => komputer 2

Menambahkan default gateway untuk PC1 dan PC2

# route add –net default gw 192.168.1.1 => untuk PC1
# route add –net default gw 192.168.2.1 => untuk PC2

Untuk menyimpan secara permanen konfigurasi di router, gunakan perintah

Router # write memory

Matikan dan hidupkan kembali router, kemudian cek konfigurasi dengan perintah :

Router # show ip interface brief

FUNGSI SERTA CARA KERJA PING DAN TRACEROUTE

  1. Jelaskan fungsi dan cara kerja ping dan traceroute!

Jawaban :

Fungsi PING (Packet Internet Gopher) untuk mengecek konektivitas antar satu komputer dengan komputer lainnya dengan mengirim sebuah pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) echo reply kepada IP Address yang ingin diujicoba konektivitasnya dan menunggu respon darinya.

Ping juga digunakan untuk memastikan installasi IP address di suatu host. Langkah-langkah yang dapat dilakukan      yaitu :

  • Ping loopback : test terhadap software TCP/IP.
  • Ping IP alamatku : test perangkat jaringan di suatu host.
  • Ping alamat IP suatu host lain : test apakah jalur sudah benar.
  • Ping nama dari suatu host : test apakah sistem DNS sudah berjalan.

Contoh perintah ping : “ping http://www.google.com”,. Jika jaringan bermasalah akan muncul “Request Time Out” atau RTO namun jika jaringan tidak ada masalah, maka akan muncul tulisan “Reply from ….” seperti gambar dibawah ini :

pingCara kerja Ping yaitu mengirimkan paket ICMP_ECHO dan beberapa data ke host tujuan, kemudian tujuan host akan me-replay dengan paket ICMP_ECHOREPLAY dengan data yang dikirimkan kepadanya. Secara default ping akan menunggu 1 detik sebelum mengirim ICMP_ECHO selanjutnya. Pada beberapa implementasi pengguna dapat men-setting periode ini dengan 0 dan melakukan “floodping”, bila data yang dikirim cukup besar dengan koneksi yang cepat (T1 atau Ethernet).

Fungsi Traceroute (Tracert) untuk menunjukkan rute yang dilewati sebuah paket untuk mencapai tujuannya dengan mengirimkan pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan berdasarkan alamat IP tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Traceroute akan me-list daftar router yang dilalui dan menampilkan informasi IP Address router. Informasi yang diperoleh adalah banyak nya hop (lompatan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan lama waktu yang dibutuhkan. Traceroute memanfaatkan flag TTL. Contoh penggunaan tracert “tracert http://www.detik.com” maka akan terlihat beberapa lompatan router mana saja yang dilewati dari komputer pengguna menuju ke http://www.detik.com.

traceroute

Cara kerja Traceroute yaitu mengirimkan paket ke host tujuan dengan TTL yang bertambah dengan satu (dimulai dengan 1). Jika host mengirim balik ICMP TIME_EXCEED traceroute akan memberitahukan ke user alamat dari pengirim ICMP tersebut dan jeda waktu dari saat pengiriman IP/UDP paket sampai diterimanya paket ICMP TIME_EXCEED. Setelah ini traceroute akan mengirimkan lagi ke host tujuan dengan TTL += 1 (TTL sekarang lebih besar 1 dari sebelumnya). Traceroute akan terus melakukan hal seperti diatas sampai diterima ICMP PORT_UNREACHABLE dari host tujuan atau maksimum hop (lompatan) telah tercapai (default 30). Traceroute menggunakan protokol UDP untuk mengetahui bagaimana traceroute telah sampai ke host tujuan dan tidak lagi mengirimkan paket.

CARA KERJA DAN SETTING BANDWIDTH DI MIKROTIK DENGAN MENGGUNAKAN SIMPLE QUEUE MAUPUN QUEUE TREE

Pada Router Mikrotik sendiri sudah tersedia fitur yang bisa membatasi (limit) quota bandwidth tiap user yang terkoneksi ke Router Mikrotik yaitu Queue. Ada dua macam Queue pada Mikrotik :

Queue Simple : merupakan cara yang mudah dan sederhana untuk melakukan management bandwidth yang diterapkan pada jaringan skala kecil sampai menengah untuk mengatur pemakaian bandwidth upload dan download tiap user yang terkoneksi..

Queue Tree : mirip seperti Queue simple tapi lebih rumit, yaitu dapat melakukan pembatasan bandwidth berdasarkan group bahkan secara hierarki, dimana harus mengaktifkan fitur Mangle pada Firewall jika ingin menggunakan Queue Tree. Queue tree mengimplementasikan fungsi yang lebih kompleks dalam limit bandwidth pada mikrotik dimana penggunaan packet mark nya memiliki fungsi yang lebih baikDigunakan untuk membatasi satu arah koneksi saja baik itu download maupun upload.

Berikut cara kerja Simple Queue dan Queue Tree :
1. Queue Simple

  • antrian diproses sesuai aturan mulai dari yang paling atas sampai yang paling bawah.
  • Mengatur aliran paket secara 2 arah (bidirectional).
  • Membatasi traffic berdasarkan IP address.
  • Satu antrian dapat membatasi traffic 2 arah sekaligus (upload/download).
  • Queue Simple akan diproses lebih dulu dibandingkan Queue Tree, jika digunakan secara bersamaan.
  • Mendukung penggunaan PCQ sehingga dapat membagi bandwidth secara merata.
  • Menerapkan antrian yang ditandai melalui paket di /firewall mangle.
  • Pengaturannya sederhana dan statis, untuk admin yang tidak mau ribet dengan traffic control di /firewall mangle.
  1. Queue Tree
  • Setiap antrian akan diproses secara bersama-sama.
  • Mengatur aliran paket secara 1 arah (directional).
  • Membatasi traffic per IP dengan pengaturan /firewall mangle.
  • Membedakan trafik download dan upload dengan pengaturan /firewall mangle.
  • Mendukung penggunaan PCQ sehingga dapat membagi bandwidth secara merata.
  • Pengaturan antrian melalui paket yang ditandai di /firewall mangle.
  • Fleksibel dan butuh pemahaman yang baik di /firewall mangle khususnya tentang traffic control.

Untuk mendapatkan winbox, bisa download Winbox atau bisa juga mendapatkan winbox dari mikrotik yang ada.

Caranya buka browser, tuliskan di address bar http://ipaddressrouter/winbox/winbox.exe

Contohnya :

http://192.168.1.10/winbox/winbox.exe

Untuk setting bandwidth di mikrotik, pertama-tama buka winbox nya maka akan muncul tampilan seperti ini :

q1

Lalu, pilih menu Queues, maka akan muncul tampilan berikut :

q2

Sebelum memulai membatasi Bandwidth internet dengan mikrotik, pastikan Kapasitas Bandwidth Internet yang didapat dari ISP yang digunakan. Agar nilai Bandwidth yang dilimit tidak melebihi alokasi Bandwidth dari ISP. Misalnya bandwidth dari ISP sebesar 1 Mbps, maka limit bandwidth nya diset lebih kecil atau sama dengan 1 Mbps.

Untuk menambahkan Simple Queue baru klik tombol +, maka akan muncul tampilan seperti berikut :

q3

Dari beberapa tab di jendela Simple Queue yang akan digunakan hanya tab General dan tab Advanced saja.

  • Pada tab General ada beberapa pilihan yang dapat disetting dimana hal yang perlu diperhatikan pada opsi Target Address dan Max Limit.

Target Address : Isi dari Target Address dengan IP address tertentu yang ingin dilimit Bandwidth nya, misal 192.168.100.0/24. Dari gambar di atas bisa dilihat untuk Target Address kosong, itu berarti konfigurasi limit Bandwidth ini berlaku untuk semua alamat IP.

Max Limit adalah alokasi bandwidth maksimal yang bisa didapatkan user, dan biasanya akan didapatkan user jika ada alokasi bandwidth yang tidak digunakan lagi oleh user lain. Lalu, centang Target Upload dan Target Download untuk mengaktifkan fitur ini dan pilih besar Bandwidth yang ingin dilimit pada Max Limit, misalnya :  upload : 256kbps download : 1Mbps. Besar limit Bandwidth untuk upload lebih rendah daripada download nya karena memang user biasanya lebih banyak melakukan download (browsing, download musik, file, dll) daripada upload.

Untuk menentukan waktu kapan dan berapa lama Simple Queue ini akan mulai berjalan dengan memilih opsi Time.

q5

  • Pada tab Advanced hal yang perlu diperhatikan pada opsi Interface dan Limit At.

Interface : Pilih interface mana yang ingin dibatasi bandwidthnya, misalnya interface Wlan1 untuk membatasi koneksi internet via wireless. Jika ingin membatasi bandwidth di semua Interface pilih all.

Limit At : untuk alokasi bandwidth terendah yang bisa didapatkan oleh user jika traffic jaringan sangat sibuk. Seburuk apapun keadaan jaringan, user tidak akan mendapat alokasi bandwidth dibawah nilai Limit At ini. Nilainya dapat diisi berapa saja, misalnya diisi upload : 128 kbps download : 512 kbps.

Dari konfigurasi tersebut, maka hasilnya jika semua user sedang memakai koneksi internet dan kondisi jaringan sibuk maka tiap user akan mendapatkan bandwidth sebesar 128kbps/512kbps. Jika satu atau beberapa user tidak sedang menggunakan koneksi maka alokasi bandwidth akan diberikan ke user yang sedang terkoneksi. Dan jika hanya satu user yang menggunakan koneksi maka user itu akan mendapatkan alokasi bandwidth maksimal 256kbps/1Mbps.

Setelah menyetting simple queue sesuai dengan ketentuan diatas, lalu klik ok untuk menambahkan Simple Queue tersebut sehingga akan muncul di queue list.

Untuk menambahkan Queue Tree baru klik tombol +, maka akan muncul tampilan seperti berikut :

qt1

qt2

1. Parent : untuk menentukan apakah queue yang dipilih bertugas sebagai child queue.

Ada beberapa pilihan default di parent queue tree yang biasanya digunakan untuk induk queue, yaitu :
– Global-in :
Mewakili semua input interface yaitu interface yang menerima input data atau traffic sebelum difilter seperti traffic upload.

– Global-out :
Mewakili semua output interface, dimana interface yang mengeluarkan output data atau traffic yang sudah difilter seperti traffic download.

– Global-total :
Mewakili semua input dan output interface secara bersama, yang merupakan penyatuan dari global-in dan global-out.

– <interface name>: ex: lan atau wan :
Mewakili salah satu interface keluar, dimana hanya traffic yang keluar dari interface ini yang akan diqueue.

  1. Packet Mark : untuk menandai paket yang sudah ditandai di /ip firewall mangle.
  2. Priority(1 s/d 8) : untuk memprioritaskan child queue dari child queue lainnya. Priority tidak bekerja pada induk queue. Child Queue yang mempunyai priority satu (1) akan mencapai limit-at lebih dulu dari pada child queue yang berpriority (2).
  3. Queue Type : untuk memilih type queue yang bisa dibuat secara khusus dibagian queue types.

– Limit At : Bandwidth minimal yang diperoleh oleh target /IP yang di queue.

– Max Limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target /IP yang di queue.

– Burst limit : Bandwidth maksimal yang bisa dicapai oleh target /IP yang di queue ketika burst sedang aktif.

– Burst time : Periode waktu dalam detik, dimana data Rate rata-rata dikalkulasikan.

– Burst Threshold : Digunakan ketika data Rate dibawah nilai burst threshold maka burst diperbolehkan. Untuk mengoptimalkan burst nilai burst threshold harus diatas nilai Limit At dan dibawah nilai Max Limit.

Lalu, Klik ok untuk menambahkan Queue tree tersebut, sehingga akan muncul di queue list.

FUNGSI DAN CARA KERJA HUB, SWITCH, BRIDGE DAN ROUTER

  1. Jelaskan fungsi dan cara kerja Hub, Switch, Bridge dan Router ?
  2. Jelaskan parameter-parameter Quality of service (QoS) di jaringan TCP/IP, Sebutkan contoh untuk masing-masing parameter!

Jawaban :

1. Berikut beberapa Fungsi dan cara kerja Hub, Switch, Bridge dan Router :

  • Fungsi Hub yaitu menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke komputer yang lain. Hub sebagai penghubung antar komputer sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star. Semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh Hub. Hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana dengan menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal. Ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di Hub, maka akan tersalin ke port lainnya di Hub yg sama.

Hub

Cara Kerja Hub adalah menyalin paket yang tiba di salah satu port ke port-port yang lain di Hub. Hub membagi bandwidth ke masing-masing port. Ketika satu PC yang digunakan, maka akan mendapat akses bandwidth yang maksimum tersedia. Namun, jika beberapa PC di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC yang ada. Hub bekerja pada lapisan Physical dan hanya memiliki satu buah domain collision.

  • Fungsi Switch adalah untuk melakukan bridging transparan sebagai penghubung segmentasi dari banyak jaringan dengan  mem-forward berdasarkan alamat MAC. Switch juga sebagai penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

switch

Cara Kerja Switch yaitu menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Switch memeriksa satu persatu paket untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket tersebut dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan. Switch mengalokasikan bandwidth secara penuh untuk setiap portnya. Komputer pengguna akan selalu memiliki bandwidth secara penuh seberapapun komputer yang ada. Switch bekerja di lapisan Data Link dan Setiap port didalam swith memiliki domain collision sendiri-sendiri. Switch melakukan transmisi secara 2 arah (Full duplex).

  • Fungsi Bridge untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segmen yang lebih kecil. Bridge dapat menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda seperti Ethernet dan Fast Ethernet. Bridge berguna untuk menghubungkan dua LAN yang menggunakan metode transmisi baseband atau broadbrand ataupun LAN dengan baseband dan LAN dengan broadband atau metode akses CSMA/CD dengan token passing dan sebagainya bergantung pada jenis Bridge yang digunakan.

bridge

Cara kerja Bridge yaitu memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan untuk melintasi bridge. Bridge bekerja pada lapisan physical layer dan data link layer.

  • Router berfungsi sebagai penghubung antar jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui proses Routing. Proses Routing terjadi pada lapisan jaringan seperti Internet Protocol dari stack protokol 7 lapis OSI. Router  juga menyaring atau memfilter lalu lintas data serta menentukan jalur alternatif yang akan dilalui oleh data.

router

Cara kerja Router adalah menyaring proses data dan membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya proses yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa berjalan dari satu segmen ke segmen lainnya. Setiap proses pengiriman data harus menggunakan IP address. Router bekerja pada lapisan physical, data link dan network layer sehingga tidak dapat digunakan sembarangan.

2. Quality of Service (QoS) merupakan suatu pengukuran tingkat kualitas jaringan dan digunakan untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QoS berbasis IP mengacu pada performansi dari paket-paket IP yang lewat melalui jaringan. QoS membantu serta memastikan end user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada traffic jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda.

Quality-of-Service

Parameter-parameter performansi dari jaringan TCP/IP adalah sebagai berikut :

a. Delay yaitu total waktu tunda suatu paket dari proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay di dalam jaringan digolongkan sebagai delay processing, delay packetization, delay serialization, delay jitter buffer dan delay network.

b. Jitter yaitu variasi waktu kedatangan paket. Penyebab terjadinya jitter adalah peningkatan traffic secara tiba-tiba sehingga menyebabkan penyempitan bandwidth dan menimbulkan antrian. Selain itu, kecepatan penerimaan dan pengiriman paket dari setiap node juga dapat menyebabkan jitter.

c. Packet loss yaitu perbandingan seluruh paket IP yang hilang dengan seluruh paket IP yang dikirimkan antara pada source dan destination. Penyebab dari paket loss adalah :

  • Congestion yang disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan,
  • Setiap node yang bekerja melebihi kapasitas buffer,
  • Memory yang terbatas pada node.
  • Kontrol terhadap jaringan (Policing) untuk memastikan jumlah traffic sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya traffic didalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada maka policing control akan membuang kelebihan traffic yang ada.

d.Throughput yaitu jumlah total kedatangan paket IP yang sukses yang diamati di tempat pengukuran pada destination selama interval waktu tertentu dibagi durasi interval waktu tersebut (jumlah pengiriman paket IP sukses per service second).

NETWORK MONITORING SYSTEM (NMS)

Network Monitoring System (NMS) merupakan tool untuk melakukan monitoring atau pengawasan pada elemen-elemen dalam jaringan komputer. Fungsi dari NMS adalah melakukan pemantauan terhadap kualitas SLA (Service Level Agreement) dari Bandwidth yang digunakan. Perangkat lunak NMS digunakan sebagai sistem yang mengelola proses pemantauan terhadap fungsi dan kinerja jaringan yang meliputi kepadatan dan lalu lintas dalam ukuran penggunaan bandwidth. Proses monitoring ini dapat dikembangkan sampai ke penggunaan sumber daya, seperti sistem up/down, utilisasi CPU dan memory, serta manajemen port.Hasil pemantauan tersebut dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen, dan dapat juga digunakan oleh administrator jaringan (technical person) untuk menganalisa terjadinya kejanggalan dalam operasional jaringan.

Kegunaan dari NMS tersebut yaitu :

1. Memberikan informasi tentang operasional dan konektifitas dari peralatan dan sumber daya yang ada dalam jaringan, serta infomasi status jaringan secara remote.

2. Perencanaan peningkatan (upgrade) dan perubahan peralatan jaringan.

3. Mendiagnosa masalah-masalah dalam jaringan.

4. Bahan untuk keperluan SLA (service level agreement).

5. Memastikan uptime untuk keperluan pengguna yang tergantung dengan ketersediaan jaringan Komputer serta keamanan sistem beroperasi dengan baik.

Contoh-contoh dari NMS yaitu :

1. Nagios

nagios

2. PRTG ( Paessler Router Traffic Grapher)

3. Cacti (MRTG)

cacti

4. Kiwi Syslog dan Kiwi Cattools

kiwi

5. Whatsup Gold
6. Netflow Analyzer
7. Lan Viewer, VNC (untuk memonitoring jaringan LAN)
8. Team Viewer (untuk memonitoring jarak jauh, bisa juga LAN)

team viewer

9. Cisco Configuration Protocol (GUInya CISCO)

Cara penggunaan NMS sebagai contoh penggunaan pada PRTG sebagai berikut :

1. Pertama lakukan proses instalasi PRTG NMS, Setelah proses installasi PRTG melalui web browser success, maka loginlah ke dalam PRTG lalu ketikan username dan password.

2. Setelah login maka akan tampil tampilan menu yang terdapat dalam PRTG. Kemudian, klik Review Result untuk melihat koneksi yang terhubung ke jaringan pengguna.

3. Maka akan tampil nama client yang menggunakan jaringan.

4. Untuk memonitoring ping secara live maka anda dapat meng-klik Live Data yang terdapat setelah pilihan Overview : ,

5. Untuk membuat graph monitoring untuk server tertentu dapat men-create device dengan mengikuti petunjuk berikut ini :

  • Klik devices di tab menu, Carilah group Monitoring yang devicesnya kurang dari 100.

100

  • Jika sudah masuk ke group monitoring 16  arahkan kursor paling bawah dan pilih menu add device, Pilih continue.

add

continue

  • Masukan device name dan ip address yang ingin di monitoring lalu continue, kemudian Pilih add sensor.

device name

add sensor

  • Masukan ping di Enter a search string lalu pilih ping monitors connectivity using PING. Ping adalah monitoring packet data menuju radio wireless.

ping

  • Ganti sensor name dengan nama latency nama customer lalu pilih continue.

add sensor 2

  • Tambahkan add sensor untuk memonitoring traffic pemakaian customer.

sensor 3

  •  Lalu pilih SNMP, dan Pilih SNMP Traffic. Kemudian Ceklist traffic ether1 dan wlan1 lalu continue.

snmp1

snmp2

ceklist

  •  Akan muncul hasil monitoring ping dan traffic.

ping traffic

Aplikasi NMS secara garis besar bekerja pada protokol SNMP. Data yang didapat tidak hanya berupa status up/down, juga berupa informasi penting lainnya seperti utilisasi dari cpu (cpu utilization), memori (memory utilization), tipe perangkat, trafik yang terbaca untuk setiap port, serta versi sistem operasi yang digunakan.

SOAL-SOAL TENTANG JARINGAN DAN JAWABANNYA

  • Jelaskan definisi tentang Linux dan karakteristiknya

Jawaban :

Linux adalah salah satu sistem operasi varian Unix yang merupakan salah satu saingan terberat Microsoft Windows. Linux merupakan sistem operasi yang open source dibawah lisensi GNU (Gnu is Not Unix), General Public License (GPL) sehingga gratis dan kita bisa memperoleh source codenya. Linux kuat karena didukung oleh komunitasnya yang sangat banyak, Linux juga mudah dikembangkan. Beberapa pengembang distribusi Linux adalah: Mandrake dengan Mandrake & Mandrivanya, RedHat dengan Redhat & Fedoranya, Suse, Debian, Gentoo, Slackeware, Xandros, dan sebagainya. Saat ini sudah banyak distribusi Linux (distro) yang berada dalam sebuah CD yang disebut Distro Linux Live CD.

  1. Linux gratis sehingga tidak memerlukan lisensi. Linsensi Linux berada dibawah lisensi GNU dari Free Software Foundation.
  2. Linux juga seperti Windows, memiliki GUI yang semakin bagus.
  3. Semua yang bisa dijalankan di Windows, rata-rata ada juga di Linux
  4. Linux bisa diinstall bersamaan dengan Windows pada harddisk yang sama maupun berbeda. Bahkan ada yang bisa diinstall bersamaan di partisi Window.
  5. Linux sangat stabil dan sangat cocok jika dijadikan server. Dan umumnya Linux bebas dari virus. Hal ini karena Linux memiliki hak akses yang ketat dan jarang adanya virus Linux.
  6. Linux dapat berinteraksi dengan sistem operasi lain melalui tiga cara yaitu kompatibilitas file dan filesystem, kompatibilitas network, dan emulasi (simulasi) operating sistem.
  • Apa yang dimaksud dengan Firewall serta kegunaannya?

Jawaban :

Firewall adalah perangkat yang berfungsi untuk memeriksa dan menentukan paket data yang dapat keluar atau masuk dari sebuah jaringan. Dengan kemampuan tersebut maka firewall berperan dalam melindungi jaringan dari serangan yang berasal dari jaringan luar (outside network). Firewall mengimplementasikan packet filtering dan dengan demikian menyediakan fungsi keamanan yang digunakan untuk mengelola aliran data ke router melalui router. Firewall difungsikan untuk melindungi jaringan lokal (LAN) dari kemungkinan serangan yang datang dari Internet, Firewall juga difungsikan untuk melindungi komputer user atau host (host firewall). Firewall digunakan sebagai sarana untuk mencegah atau meminimalkan resiko keamanan dalam menghubungkan ke jaringan lain.

  • Jelaskan apa yang dimaksud dengan Routing dan sebutkan jenis-jenis routing?

Jawaban :

Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkan melalui network ke alat lain disebuah network yang berbeda. Jika network pengguna tidak memiliki router, maka pengguna tidak melakukan routing. Untuk bisa melakukan routing paket hal-hal yang harus diketahui adalah Alamat tujuan, router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote, route yang mungkin ke semua network remote, route terbaik untuk setiap network remote. Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network remote.

Jenis-jenis routing adalah :

  1. Routing Statis

Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router. Routing statis tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router, Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router, Routing statis menambah keamanan karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.

  1. Routing Default

Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.

  1. Routing Dinamis

Routing dinamis  adalah ketika routing protocol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Routing Dinamis akan membedakan pengguna dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.

  • Apa yang dimaksud dengan WEB Proxy dan jelaskan cara kerjanya?

Jawaban :

Proxy adalah suatu aplikasi yang menjadi perantara antara client dengan server, sehingga client tidak akan berhubungan langsung dengan server-server yang ada di Internet. Mikrotik memiliki fitur Web proxy yang bisa digunakan sebagai proxy server yang nantinya akan menjadi perantara antara browser user dengan web server di Internet.
Cara Kerja Web Proxy : Ketika user membuka suatu situs, maka browser akan mengirimkan HTTP request ke Server, namun karena computer user ini menggunakan web proxy maka proxy akan menerima HTTP request dari browser tersebut kemudian membuat HTTP request baru atas nama dirinya. HTTP request baru buatan Proxy inilah yang diterima oleh Server kemudian Server membalas dengan HTTP Response dan diterima oleh Proxy yang kemudian diteruskan ke browser user yang sebelumnya melakukan request.

  • Bagaimana cara memblokir situs-situs tertentu dengan DNS di Mikrotik?

Jawaban :

  1. Login ke Mikrotik via Winbox.
  2. Jika menggunakan DHCP Client, misalnya menggunakan internet dari modem maka harus menonaktifkan fitur “Use Peer DNS”.
  3. Masuk ke menu IP, pilih DHCP Client. Lalu buka DHCP client nya, uncheck “Use Peer DNS”.
  4. Masuk ke menu IP, pilih DNS. Masukkan DNS Servernya di kolomServers, lalu centang Allow Remote Request.  DNS Nawala (180.131.144.144 atau 180.131.145.145). Pilih DNS OpenDNS masukkan opendns.com.
  5. Setelah diganti DNSnya, Flush DNS Cache nya juga. Pada menu DNS Settings, pilih Cache pilih Flush Cache, atau bisa menggunakan command prompt: ip dns cache flush.
  6. Lakukan flush DNS cache juga pada windows dengan command di CMD : ipconfig /flushdns.
  7. Siapapun yang mengakses konten dewasa akan diblokir oleh DNS server. Namun jika client mengganti alamat DNS nya secara manual misal pake DNS google 8.8.8.8, maka pemblokiran ini tidak dapat dilakukan.

DNS (Domain Name System) dan Fungsinya

DNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer. Fungsi DNS di Internet adalah untuk mengerjakan pengalamatan dan penjaluran (routing), sehingga saat kita mengetikkan misal : http://www.google.com maka DNS server akan mencarikan alamat IP address dari host yang bersangkutan.

Alamat DNS yang disediakan oleh provider ISP (Internet Service Provider) seringkali kinerjanya lebih lambat (saat pencarian alamat website di internet) bila dibandingkan DNS server milik Google dan OpenDNS. Maka untuk mengatasi masalah diatas kita perlu mengganti setting default DNS Server ISP dengan alamat DNS Server lain seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS. Merubah DNS juga bisa dilakukan pengguna yang ingin membatasi internet dirumahnya agar tidak bisa mengakses situs-situs tertentu dengan mengganti Setting DNS-nya dengan DNS Nawala.

Berikut daftar DNS Server yang umum digunakan karena keamanan dan kecepatan yang baik :

DNS Google (Google Public DNS) : OpenDNS DNS Nawala Norton DNS
8.8.8.8 208.67.222.222 180.131.144.144 198.153.192.10
8.8.4.4 208.67.220.220 180.131.145.145 198.153.194.10
208.67.222.220
208.67.220.222

Cara merubah Setting DNS Server di Windows :

1. Masuk ke Control Panel, klik Network and Internet, klik Network and Sharing center, klik view network status and task.

control panel

2. Maka akan muncul daftar network adapter yang terinstall di komputer. Pengguna internet di rumah dan kantor biasanya harus merubah setting Local Area Connection sedangkan pengguna Laptop/Notebook/Modem 3G akan menggunakan Wireless Network Connection.

control panel 2

3. Klik kanan Local Area Connection atau Wireless Network Connection dan pilih Properties.

control panel 3

control panel 4

4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) dan klik tombol properties.

control panel 5

5. Isi kotak isian “Use the following DNS server Addresses”, isi Preferred DNS server: 8.8.8.8 dan Alternate DNS server: 8.8.4.4. Kemudian Tekan Tombol OK untuk menyimpan pengaturan DNS.

control panel 6

DEFINISI DEFAULT GATEWAY

Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan komputer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Gateway merupakan hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi atau jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang berbeda-beda. Contoh dari penggunaan gateway adalah pada email, sehingga pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.

Gateway sering diaplikasikan untuk menghubungkan IBM SNA dengan digital DNA, LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network). Di Internet suatu alamat bisa ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan rute ke arah mana yang harus dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing daemon (program yang meng-update secara dinamis tabel routing). Karena itu gateway juga biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk Router box seperti yang di produksi Cisco, 3COM, dll atau bisa juga berupa komputer yang menjalankan Network Operating System plus routing daemon.

URUTAN WARNA LABEL UTP TIPE STRAIGHT TROUGHT DAN CROSS OVER

Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Untuk dapat menghubung komputer dengan komputer atau perangkat jaringan lainnya, kabel utp menggunakan konektor RJ-45 sebagai media penghubungnya. Terdapat 2 Jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable.

Capture UTP

Sebuah standard yang mengatur masalah penyusunan kabel UTP, yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B. Pemasangan kabel UTP sendiri terbagi dua jenis. Straight Through dan Cross Over. Perbedaannya adalah :

  1. Straight Through
    Jenis terminasi ini paling sering dipakai pada LAN Ethernet 10BaseT, untuk menghubungkan PC dengan HUB atau SWITCH, PC dengan outlet di dinding, ataupun untuk instalasi dari HUB ke outlet di dinding. Jenis kabel ini menggunakan standar yang sama antara ujung satu dengan ujung yang satunya lagi. Jika pada ujung pertama susunan yang kita pakai adalah EIA/TIA 568A, maka pada ujung yang kedua kita menggunakan susunan yang sama pula yaitu EIA/TIA 568A. Begitu juga bila salah satu ujungnya menggunakan susunan EIA/TIA 568B, maka ujung satunya menggunakan susunan yang sama. Urutan ini berlaku sama pada 2 sisi kabelnya. Secara warna, urutan kabel pada saat dipasang pada konektor RJ 45 adalah :

Capture straight

straight cable

  1. Cross Over
    Kabel jenis ini biasanya dipakai untuk menghubungkan HUB/SWITCH dengan HUB/SWITCH yang lain. Penyusunan kabel Cross Over (silang) berbeda dengan kabel Straight Trought (Lurus). Jika pada ujung satunyanya menggunakan standart EIA/TIA 568A, maka pada ujung kedua harus menggunakan standar EIA/TIA 568B. Urutan ini berlaku hanya salah satu sisi kabel saja. Salah satu sisi kabel diterminasi sesuai dengan standard “Straight Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, sebagai berikut :

Capture Cross over

cross over